PRAKTIKUM RENDERING DAN
PENCAHAYAAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : |
1. Ardynanta Bayu Saputra
2.
Bela
Dwi Nurrahmah
3.
M. Hafiz Nugraha
4.
Rian Pratama Putra
5.
Ari Hardiyantoro
6.
Fachri Budiansyah
|
Kelas :
|
6.TIB
|
Dosen Pembimbing:
|
Irsanto
Aniswar
|
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI INFORMATIKA MULTIMEDIA DIGITAL
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
PENDAHULUAN
Tata cahaya (lighting) adalah seni pengaturan cahaya
dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek
dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya
jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian.
Seperti halnya mata
manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara
efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk
obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan
lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Three Point Lighting sudah menjadi rumusan atau formula dasar
sebuah pencahayaan dalam produksi film, video dan foto. Tiga poin penting itu
terdiri atas :
a) Key Light adalah
pencahayaan utama yang diarahkan pada objek.
b) Fill Light adalah pencahyaan pengisi, biasanya
digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light.
c) Back Light adalah
pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar
subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang.
Tujuan :
- Memperoleh cahaya dasar (base light) sehingga kamera mampu
melihat obyek dengan jelas.
- Menghasilkan
contrast ratio yang tepat, perbandingan antara cahaya yang kuat dan
bayangan tidak menyolok, begitu juga warna-warna yang terang dengan warna
yang gelap.
- Mengatur suhu warna yang tepat,
sehingga warna kulit manusia akan nampak alamiah. Yang bisa diatur melalui colour temperatur dengan menggunakan satuan derajat kelvin. Daylight
yang memiliki suhu warna 5600K, maupun
tungsten dengan suhu warnanya 3200K.
Alat dan Bahan :
- · Dua Flash Red Hand
- · Dua Tripod Lighting
- · Satu Camcorder
- · Satu Tripod Camcorder
- · Satu Kabel Panjang
- · Duah Smartphone
- · Satu Orang Model
Cara Kerja
1. Atur
posisi masing-masing alat dan bahan perlengkapan lighting. Jangan lupa untuk
tetap memperhatikan safety first.
· Tinggi
tiang key light : 165 cm
· Tinggi
tiang fill light : 135 cm (ketinggian penempatan lighting berpengaruh terhadap
objek yang disorot, maka dari itu tinggi lighting harus disesuaikan dengan
objek)
· Atur posisi lighting 35˚ menghadap model (kemiringan posisi lighting berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang didapatkan didalam frame)
· Atur kamera dengan tinggi tripod 120 cm
2.
Sambungkan
lighting ke arus listrik
3. Nyalakan lighting dan atur besar intensitas cahaya. Dengan catatan intensitas cahaya Fill Light besarnya ½ dari intensitas cahaya key light.
4. Atur posisi model di depan kamera dengan jarak 1,5 M dari kamera
5. Ambillah foto model menggunakan lighting dengan pengaturan intensitas cahaya, seperti dibawah ini :
5. Ambillah foto model menggunakan lighting dengan pengaturan intensitas cahaya, seperti dibawah ini :
gambar
|
iso
|
diafragma
|
shutter speed
|
colour temperatur
|
1
|
577
|
f/2
|
1/20
|
3400K
|
2
|
705
|
f/2
|
1/20
|
3500K
|
3
|
610
|
f/2
|
1/24
|
3600K
|
4
|
644
|
f/2
|
1/20
|
3700K
|
5
|
544
|
f/2
|
1/20
|
3800K
|
6
|
544
|
f/2
|
1/20
|
3900K
|
Kesimpulan dari tabel dan gambar diatas adalah, gambar 4 adalah gambar yang warna gambarnya hampir menyamai dengan warna asli dari gambar. Semakin tinggi intensitas colour temperture maka gambar terlihat semakin kemerah-merahan dan sebaliknya semakin kecil intensitas colour temperature maka gambar telihat kebiru-biruan.
6.
Ambillah
foto model tanpa menggunakan lighting, seperti gambar dibawah ini :
ISO : 1275
Diafragma : f/2
Shutter Speed : 1/175
AWB : Otomatis
Gambar disamping diambil tanpa menggunakana lighting, hasil gambar terlihat alami namun seperti keeputih-putihan dan tidak tampak dimensi kedalaman gambar.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
Dengan
menggunakan lighting maka kedalaman sebuah
objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan
terang suatu objek yang disinari sehingga memunculkan gradasi warna yang
tipis. Gambar yang mulanya terlihat dua
dimensi bisa lebih memiliki kedalaman bidang. Cahaya sebagai pembentuk dimensi
bisa menunjukan pemisahan antara background dengan objek di depannya. Dan
antara subyek dengan foregroundnya.
Pada saat menggunakan colour
temperatur dengan intensitas 3200 K - 3600 K warna gambar seperti
kebiru-biruan. Sedangan apabila menggunakan colour
temperatur dengan intensitas lebih dari 3800 K maka warna gambar seperti
kemerah-merahan.
Saran
:
Sebaiknya menggunakan alat light meter untuk memudahkan mengetahui dan mengukur colour
temperatur suhu yang tepat untuk digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar