Kamis, 19 Juli 2018

Laporan Tata Cahaya Dasar

PRAKTIKUM RENDERING DAN PENCAHAYAAN




TATA CAHAYA

D
I
S
U
S
U
N


Oleh                          :


1.      Ardynanta Bayu Saputra
2.      Bela Dwi Nurrahmah
3.      M. Hafiz Nugraha
4.      Rian Pratama Putra
5.      Ari Hardiyantoro
6.      Fachri Budiansyah
Kelas                        :
6.TIB
Dosen Pembimbing:
Irsanto Aniswar










JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMATIKA MULTIMEDIA DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018



PENDAHULUAN

Tata cahaya (lighting) adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian.
Seperti halnya mata manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Three Point Lighting sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi film, video dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas :
a)      Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek.
b)      Fill Light adalah pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light.
c)      Back Light adalah pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang.


Tujuan :

  1. Memperoleh cahaya dasar (base light) sehingga kamera mampu melihat obyek dengan jelas.
  2. Menghasilkan contrast ratio yang tepat, perbandingan antara cahaya yang kuat dan bayangan tidak menyolok, begitu juga warna-warna yang terang dengan warna yang gelap.
  3. Mengatur suhu warna yang tepat, sehingga warna kulit manusia akan nampak alamiah. Yang bisa diatur melalui colour temperatur dengan menggunakan satuan derajat kelvin. Daylight yang memiliki suhu warna 5600K, maupun  tungsten dengan suhu warnanya 3200K.

Alat dan Bahan :
  • ·         Dua Flash Red Hand
  • ·         Dua Tripod Lighting
  • ·         Satu Camcorder
  • ·         Satu Tripod Camcorder
  • ·         Satu Kabel Panjang
  • ·         Duah Smartphone
  • ·         Satu Orang Model

Cara Kerja

   1.  Atur posisi masing-masing alat dan bahan perlengkapan lighting. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan safety first.
·        Tinggi tiang key light  : 165 cm
·       Tinggi tiang fill light   : 135 cm (ketinggian penempatan lighting berpengaruh terhadap objek yang disorot, maka dari itu tinggi lighting harus disesuaikan dengan objek)   
·       Atur posisi lighting 35˚ menghadap model (kemiringan posisi lighting berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang didapatkan didalam frame)
·        Atur kamera dengan tinggi tripod 120 cm
       2.      Sambungkan lighting ke arus listrik
   3.  Nyalakan lighting dan atur besar intensitas cahaya. Dengan catatan intensitas cahaya Fill Light besarnya ½ dari intensitas cahaya key light.
 4.     Atur posisi model di depan kamera dengan jarak 1,5 M dari kamera
 5.   Ambillah foto model menggunakan lighting dengan pengaturan intensitas cahaya, seperti dibawah ini :




gambar
iso
diafragma
shutter speed
colour temperatur
1
577
f/2
1/20
3400K
2
705
f/2
1/20
3500K
3
610
f/2
1/24
3600K
4
644
f/2
1/20
3700K
5
544
f/2
1/20
3800K
6
544
f/2
1/20
3900K
            
Kesimpulan dari tabel dan gambar diatas adalah, gambar 4 adalah gambar yang warna gambarnya hampir menyamai dengan warna asli dari gambar. Semakin tinggi intensitas colour temperture maka gambar terlihat semakin kemerah-merahan dan sebaliknya semakin kecil intensitas colour temperature maka gambar telihat kebiru-biruan.

      6.      Ambillah foto model tanpa menggunakan lighting, seperti gambar dibawah ini :
ISO                 : 1275
Diafragma       : f/2
Shutter Speed  : 1/175
AWB               : Otomatis
Gambar disamping diambil tanpa menggunakana lighting, hasil gambar terlihat alami namun seperti keeputih-putihan dan tidak tampak dimensi kedalaman gambar.



Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :
Dengan menggunakan lighting maka kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang suatu objek yang disinari sehingga memunculkan gradasi warna yang tipis.  Gambar yang mulanya terlihat dua dimensi bisa lebih memiliki kedalaman bidang. Cahaya sebagai pembentuk dimensi bisa menunjukan pemisahan antara background dengan objek di depannya. Dan antara subyek dengan foregroundnya.
Pada saat menggunakan colour temperatur dengan intensitas 3200 K - 3600 K warna gambar seperti kebiru-biruan. Sedangan apabila menggunakan colour temperatur dengan intensitas lebih dari 3800 K maka warna gambar seperti kemerah-merahan.

Saran :
            Sebaiknya menggunakan alat light meter untuk  memudahkan mengetahui dan mengukur colour temperatur suhu yang tepat untuk digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar